Minggu, 01 Mei 2011

KOPI BOR-BOR DAN KOPI TIM-TIM DI GUNUNG CIKURAI , GARUT JAWA BARAT INDONESIA



Bagi para penggemar dan pecinta kopi, kopi luwak dinilai memiliki rasa lebih enak ketimbang jenis kopi yang lain. Hal ini membuat harga kopi luwak membumbung tinggi.

“Pada dasarnya, secara kesehatan kopi luwak memiliki manfaat yang sama dengan kopi lainnya,” ujar dr Phaidon L Toruan, pakar hidup sehat dari Jakarta Anti-aging & Executive Fitness Consultant, saat dihubungi detikHealth, Rabu (21/7/2010).

Tapi menurut dr Phaidon, kopi luwak memiliki beberapa keuntungan dari kopi lainnya, terutama karena kopi ini diolah secara alami di dalam perut luwak, yaitu:

1. Bersih dari pestisida
Pestisida yang terdapat pada biji kopi akan ‘dibersihkan’ secara alami di dalam perut luwak. Sehingga, kopi yang terbawa bersamaan dengan feses luwak telah bebas dari kandungan pestisida yang berbahaya.

2. Biji kopi yang dipilih adalah biji kopi terbaik
Naluri hewan luwak pasti akan memilih biji kopi yang terbaik atau paling matang. Pendapat ini juga diamini oleh Dr Ir Yadi Haryadi, Msc, Ahli Teknologi Pangan IPB.

“Ini memberi keuntungan, karena pada kopi biasa kemungkinan ada pencampuran antara biji kopi yang mentah dan matang, yang bisa mengurangi kualitas kopi,” jelas Dr Yadi.

3. Proses fermentasi yang alami pada pencernaan luwak
“Proses fermentasi alami dalam perut luwak, memberikan perubahan komposisi kimia pada biji kopi,” tutur dr Phaidon, yang juga pengarang buku ‘Fat Loss Not Weight Loss’.
Fermentasi alami pada pencernaan luwak dapat meningkatkan kualitas rasa kopi, karena selain berada pada suhu fermentasi optimal, juga dibantu dengan enzim dan bakteri yang ada pada pencernaan luwak.

Fermentasi ini menyebabkan protein kopi menjadi lebih rendah dan lemak lebih tinggi. Protein terkait dengan rasa pahit pada kopi, jadi semakin rendah protein maka rasa kopi menjadi semakin tidak pahit.

Sedangkan kandungan lemak yang tinggi, membuat rasa kopi semakin nikmat. Ini sama halnya dengan makanan lain, semakin tinggi lemak maka makanan akan semakin enak.

“Tapi pada dasarnya, untuk manfaat kesehatan, kopi luwak sama saja dengan kopi lain, yaitu tetap mengandung kafein yang dapat menaikkan detak jantung,” pungkas dr Phaidon.

sumber : health.detik.com :brow:


Gangguan Faktor Biotik
Selama pertumbuhan tanaman kopi mengalami gangguan-gangguan secara biotik berupa gangguan hama, gangguan penyakit dan gangguan yang berasal dari gulma. Gangguan biotik sebaiknya dikendalikan apabila tingkat gangguannya telah melampaui ambang ekonomi. Hal ini untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas serta mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan sehingga keseimbangan ekosistem lingkungan tetap terjaga.
Jenis Hama Penting dan Pengendaliannya
Tanaman kopi dikenal sebagai salah satu tanaman yang disukai oleh banyak jenis serangga. Di Indonesia terdapat beberapa jenis serangga yang bersifat sebagai hama utama pada tanaman kopi, yaitu penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei Ferr.), penggerek cabang (Xylosandrous compactus Eichhoff, X. morigerus Blandford), kutu putih (Planococcus citri Risso), kutu hijau (Coccus viridis Green), penggerek batang merah (Zeuzera coffeae) dan nematoda. Pengendalian terhadap gangguan hama-hama tersebut di atas dapat dilakukan secara kultur teknis, biologis, fisik dan kimiawi.
Jenis Penyakit Penting dan Pengendaliannya
Penyakit pada tanaman kopi dapat disebabkan oleh penyakit parasitik dan penyakit non parasitik. Penyakit parasitik disebabkan oleh mikroorganisme, seperti cendawan, bakteri dan virus, sedangkan penyakit non parasitik disebabkan oleh faktor fisik atau kimiawi, seperti suhu yang ekstrim tinggi atau rendah, kadar hara yang terlalu tinggi atau rendah, pH tanah yang tidak sesuai dan sejenisnya.
Penyakit parasitik yang utama pada tanaman kopi antara lain. penyakit karat daun (Hemileia vastatrix B. et Br.), penyakit busuk buah, busuk batang dan cabang (Rhizoctonia sp.), penyakit jamur upas (Corticium salmonicolor B. et Br.) dan penyakit bercak daun (Cercospora cofeicola B. et Br.). Pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara menanam varietas resisten, kultur teknis, eradikasi dan pencegahan/pembasmian secara kimiawi.
Jenis Gulma Dominan dan Pengendaliannya
Masalah gulma di perkebunan kopi selalu dijumpai baik pada saat tanaman kopi masih muda (TBM) maupun pada saat tanaman kopi sudah dewasa (TM). Pekerjaan pengendalian gulma di perkebunan kopi menempati prosentase cukup besar dibandingkan dengan seluruh volume pekerjaan di kebun.
Di perkebunan besar, biaya pengendalian gulma pada tanaman kopi dewasa berkisar antara 15 – 30 % dari biaya pemeliharaan tanaman. Pada perkebunan rakyat prosentase biaya pengendalian gulma tersebut umumnya lebih tinggi karena banyak menggunakan tenaga.
Gulma yang dominan di perkebunan kopi antara lain alang-alang (Imperata cylindrica), grinting (Cynodon dactylon), Ottochloa nodusa dari golongan rumput-rumputan; Cyperus rotundus, C. kyllingia dari golongan teki; dan mikania dari golongan berdaun lebar. Pengendalian gulma dapat dilakukan secara mekanis, biologis, kimia ataupun secara terpadu.

Teknik Pemeliharaan Tanaman Kopi dalam Usaha Budidaya Tanaman Kopi


Pemangkasan Kopi

Dalam rangka mencapai pertumbuhan dan produktivitas yang optimal, maka perlu dilakukan pemangkasan (prunning). Pemangkasan tanaman kopi pada dasarnya ada dua sistem, yaitu pemangkasan batang tunggal (single stem) dan pemangkasan batang ganda (multiple stem). Perbedaan pokok pada sistem tersebut adalah pada banyaknya batang yang diperlihara dan cara penyediaan cabang-cabang buah baru. Baik pada sistem pemangkasan batang tunggal maupun pemangkasan batang ganda dilakukan tiga tahap pemangkasan, yaitu
  1. pemangkasan bentuk, yang bertujuan membentuk kerangka tajuk tanaman yang kuat dan seimbang;
  2. pemangkasan pemeliharaan/produksi, yang bertujuan mempertahankan keseimbangan kerangka tanaman yang telah diperoleh pemangkasan bentuk; dan
  3. pemangkasan peremajaan, yang bertujuan mempermuda batang.
Pengendalian Hama dan Penyakit

Jenis hama utama yang menyerang tanaman kopi. Pada fase pertumbuhan vegetatif hama yang menyerang yaitu penggerek cabang, kutu putih (kutu dompolan), kutu hijau, penggerek batang merah dan nematoda.
Penggerek cabang menyerang tanaman sejak di pembibitan sampai tanaman dewasa. Bagian tanaman yang diserang (digerek) yaitu bagian batang dan cabang yang dekat dengan permukaan tanah. Gejala serangan yang timbul yaitu daun pada batang/cabang yang terserang layu dan pada serangan parah mengakibatkan kematian. Cara pengendalian hama ini dilakukan dengan memotong cabang-cabang yang terserang, sedangkan pencegahan dapat dilakukan dengan meningkatkan toleransi tanaman melalui pemupukan berimbang, menjaga pertanaman tidak terlalu lembab dan menghilangkan tanaman inang lainnya.
Kutu putih menyerang pucuk tanaman dan daun cabang muda hanya apabila populasinya tinggi. Hama ini terutama menyerang bunga dan buah kopi sehingga disebut kutu dompolan. Pengendalian dapat dilakukan secara kultur teknis melalui pengaturan naungan dan penanaman tanaman kopi yang resisten; secara biologis dengan melepaskan serangga predator; dan secara kimia dengan menyemprotkan insektisida dengan konsentrasi 0,2 persen.
Kutu hijau menyerang seluruh bagian tanaman kopi yang muda, yaitu daun, cabang dan batang yang masih muda. Gejala yang timbul akibat serangan hama ini yaitu bagian yang terserang menjadi kuning akhirnya mengering, tanaman menjadi kerdil, pertumbuhan tunas-tunas batang dan cabang menjadi pendek dan tidak sehat. Pengendalian hama ini dapat dilakukan secara kultur teknis melalui peningkatan pertumbuhan tanaman dan menjaga kelembaban dengan pengaturan tanaman pelindung; secara biologis dengan menggunakan predator; dan secara kimia dengan menggunakan insektisida.
Penggerek batang merah menyerang batang dan cabang tanaman kopi muda. Akibatnya cabang atau batang di atas bagian yang digerek mati dan mudah patah. Pengendaliannya dilakukan dengan meningkatkan pertumbuhan tanaman serta memotong dan memusnahkan bagian yang terserang.
Nematoda utama yang menimbulkan kerusakan pada tanaman kopi, yaitu Pratylenchus coffeae nematoda ini menyerang akar. Gejala umum dari serangan nematoda ini adalah akar bibit membusuk, kerdil, daun menguning, dan akhirnya mati. Pada pertanaman, daun-daun menguning, cabang primer kurang berkembang dan pucuk tanaman mengalami stagnasi. Daun layu secara perlahan-lahan, tanaman merana dan akhirnya tanaman akan mati. Pengendalian dilakukan dengan cara menggunakan lahan yang bebas nematoda, melakukan fumigasi pada media tumbuh untuk bibit, menanam varietas/klon yang resisten, dan meningkatkan daya tahan tanaman dengan pemeliharaan yang intensif.
Penyakit penting pada tanaman kopi antara lain penyakit karat daun, penyakit busuk batang dan cabang, penyakit jamur upas dan penyakit bercak daun. Penyakit karat daun menyerang tanaman kopi terutama dari jenis Arabika yang ditanam pada ketinggian di bawah 1.000 m dpl. Penyakit ini terutama menyerang daun dengan gejala daun bercak kuning muda dengan garis tengah 2 – 4 mm kemudian meluas, bentuknya tidak teratur dan warnanya semakin tua. Akhirnya warna daun menjadi kecoklatan atau hitam seperti karat. Serangan ini menyebabkan daun-daun berguguran sehingga tanaman menjadi gundul, pucuk-pucuk pada cabang mati dan akhirnya tanaman mati secara keseluruhan. Pengendalian penyakit ini antara lain dengan menanam varietas yang resisten, dengan menggunakan fungisida dan peningkatan daya tahan tanaman melalui pemeliharaan yang intensif.

Pemeliharaan Tanaman Pelindung
Pengaturan tanaman pelindung sangat penting artinya terutama untuk meningkatkan rangsangan pembentukan bunga dan penyelamatan buah kopi. Selama musim hujan cuaca sering berawan, sehingga intensitas cahaya berkurang, karena itu keberadaan mahkota/tajuk tanaman pelindung kurang diperlukan.
Pengaturan tanaman pelindung bertujuan untuk memberikan cukup cahaya matahari, memperlancar peredaran udara dan mengurangi kelembaban udara selama musim hujan. Kegiatan pengaturan tanaman pelindung meliputi beberapa aspek baik cara pengaturannya maupun waktu pelaksanaannya. Cara pengaturan tanaman pelindung dilakukan melalui pemangkasan bentuk, pemangkasan pengaturan dan penjarangan, sedangkan waktu pelaksanaannya bergantung pada keadaan cuaca dan lingkungan tumbuh serta keadaan tanaman.

Salah satu kelompok Kopi Arabika yang jenisnya Tim-tim dan Bor-bor ditanam seluas 17 Hektar di pegunungan Cikurai dengan ketinggian kurang lebih 1.100 meter dan mulai penanaman bibit dimulai pada awal Desember 2009 dan dalam jangka waktu 22 bulan maupun yang baru berusia 14 bulan sudah mengeluarkan bunga dan berbuah. Dalam pengelolaan dan perawatan tanaman kopi pada lahan tersebut menggunakan pupuk kandang (kotoran kambing domba Garut). Sedangkan penggunaan pupuk Kimia sedikit sekali boleh dikatakan 2-3 % yaitu hanya untuk penguatan isi buah. Terdapat beberapa contoh gambar pohon kopi dan buahnya yang kami tampilkan.

Perkebunan varietas kopi bor-bor dan varietas kopi tim-tim di Gunung Cikurai Garut Jawa Barat Indonesia

                                BERSAMA PAK RIDWAN

                                DI GUNUNG CIKURAI "SAAT MENTARI TIBA"


                                KOPI TIM-TIM GUNUNG CIKURAI GARUT

 
 KOPI BOR-BOR
                               

                                Perkebunan kopi bor-bor dan kopi tim-tim garut

                                KOPI BOR-BOR USIA 2 TAHUN

 
                               Bunga kopi bor-bor 

KOPI TIM-TIM

                                Kopi bor-bor masa tanam 2 th

 
 Kopi bor-bor masa tanam 2 th

Kopi bor-bor masa tanam 2 th

Kopi bor-bor masa tanam 2 th










 PENDOPO 
 



Masa tanam 2 tahun
 

                                        
Masa tanam 2 tahun, proses pembersihan rumput (uploading,31 Agustus 2011)

                Aplikasi Bulan September 2011
                                            



   VARIETAS DOMBA GARUT
Kopi bor-bor dan kopi tim-tim yang kami tanam seluas 15 hektar. di gunung Cikurai Garut Jawa Barat Indonesia. Harga jual untuk pasaran internasional, anda berminat harap hubungi kami :

suprayitno : 021-9985-0452
E-mail : mayit_aranda@yahoo.com
E-mail : putra_kemsam@yahoo.com

fb : rayi putrakemsam
tw: @rayiputrakemsam





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rasa percaya diri diukur oleh sejauh mana Anda dapat akurat mempercayai kebijaksanaan Anda sendiri dan bertindak berdasarkan apa yang Anda ketahui untuk menjadi benar.